Cyber Ethics: Tinjauan Etika di Dunia Maya
Kemajuan
teknologi tidak dapat dihindari dari kehidupan kita saat ini, karena kemajuan
teknologi sejalan dengan kemajuan ilmu pengetahuan. Saat ini kemajuan teknologi
khususnya internet berkembang saat pesat merambah semua lapisan masyarakat. Dengan internet kita bisa berkomunikasi tidak
terbatas pada ruang dan tempat, dunia seolah tanpa sekat dengan adanya internet
kapanpun dan dimanapun kita dapat memperoleh informasi yang kita butuhkan. Kini mengakses internet menjadi sebuah gaya
hidup dikalangan masyarakat mulai dari jejaring sosial (facebook, twiter
istragram, path, google plus, line dsb) atau hanya untuk urusan pekerjaan atau
untuk memperoleh informasi tentang sesuatu hal. Namun dalam perkembangannya
internet selain membawa dampak positif namun juga membawa dampak negatif jika
kita tidak” bijak” dalam menggunakannya.
Sungguh
disayangkan jika kita hanya memanfaatkan jaringan internet untuk hal-hal
negatif yang tidak berguna sedangkan banyak manfaat yang dapat digunakan jika
kita bisa dengan bijak memanfaatkan internet. Ruang lingkup internet yang tak
terbatas mengharuskan masing-masing pengguna internet dalam berinteraksi harus
memperhatikan dan tidak mengabaikan nilai-nilai etik dalam dunia maya (cyber
etnik) agar tidak terjadi kejahatan-kejahatan atau pelanggaran cyber ethics.
Pengertian Etika (Ethics)
Etika berasal dari bahasa
latin, Etika yang berarti falsafah moral dan merupakan pedoman cara hidup yang
benar dilihat dari sudut pandang budaya, susila dan agama. Etika berasal dari
bahasa Yunani yaitu Ethos yang berarti kebiasaan, watak. Ethic (etik) adalah
kumpulan azaz atau nilai yang Berkenaan dengan akhlak,dan nilai mengenai yang
benar dan salah yang dianut suatu golongan atau masyarakat. Etiket adalah
tata cara (adat, sopan santun, dsb.) dalam masyarakat beradab untuk memelihara
hubungan baik antara sesama manusia.
Pengertian Dunia Maya
Dunia Maya atau yang sering
disebut dengan Media maya atau internet adalah salah satu
media atau dunia firtual yang sengaja di buat untuk mempermudah pekerjaan manusia
atau interaksi antara satu orang dengan orang lainnya yang berada di tempat
yang berbeda. Dengan tingkat kebutuhan yang beragam, sehingga Internet lebih
cenderung disebut dengan Dunia Maya atau Cyber
World, dengan fungsi yang beragam antara lain :
- Menghubungkan orang dengan komputer, contohnya; Remote connections untuk pengecekan terhadap sekian banyak servers (belasan) yang tersebar dibeberapa tempat (kota dan negara),
- Menghubungkan komputer dengan komputer, contohnya; Remote connections terhadap setiap PC yang terhubung dengan jaringan LAN di network tertentu,
- Menghubungkan orang dengan bank, contohnya; Internet Banking,
- Menghubungkan orang dengan orang, contohnya; Surat menyurat, atau yang disebut e-mail. Fax through internet (internet Fax),
- Menghubungkan orang dengan instansi tertentu, contohnya; Hackers. Karena internet bersifat open loop, walaupun setiap jaringan tertentu memasang security,
- Menghubungkan orang dengan profesional bidang tertentu, contohnya; Dunia medic. (Dokter jaman sekarang bisa melakukan operasi atau diagnosis dari jarak ribuan miles dengan menggunakan media internet, tidak lagi harus di depan sang pasien.).
Karakteristik Dunia Maya
Internet identik dengan cyberspace atau
dunia maya. Dysson (1994) cyberscapemerupakan suatu ekosistem
bioelektronik di semua tempat yang memiliki telepon, kabel coaxial, fiber optic atau elektomagnetik
waves. Hal ini berarti bahwa tidak ada yang tahu pasti seberapa luas
internet secara fisik.
Karakteristik dunia maya ( Dysson :
1994 ) sebagai berikut :
·
Beroperasi
secara virtual / maya
·
Dunia cyber selalu berubah dengan cepat
·
Dunia maya tidak mengenal
batas-batas territorial
· Orang-orang yang hidup dalam dunia maya
tersebut dapat melaksanakan aktivitas
tanpa harus menunjukkan identitasnya
·
Informasi
di dalamnya bersifat publik
Pengertian Cyber Ethics
Cyber ethics adalah
suatu aturan tak tertulis yang dikenal di dunia IT. Suatu nilai-nilai yang
disepakati bersama untuk dipatuhi dalam interaksi antar pengguna teknologi
khususnya teknologi informasi. Tidak adanya batas yang jelas secara fisik serta
luasnya penggunaan IT di berbagai bidang membuat setiap orang yang menggunakan
teknologi informasi diharapkan mau mematuhi cyber
ethics yang ada.
Mengapa Cyber Ethics sangat penting
dan harus ada?
Jawabannya adalah
karena perkembangan dunia maya lebih pesat bila dibandingkan dengan
perkembangan computer itu sendiri,
semakin banyak konten dan berbagai hal yang berlalu lalang dalam dunia
maya. Semua itu harus dikelola dengan baik agar tidak terjadi kesalahan dalam penggunaannya.
Alasan mengenai pentingnya etika dalam dunia
maya adalah:
- Pengguna internet berasal dari berbagai negara yang memiliki budaya, bahasa dan adat istiadat yang berbeda-beda
- Pengguna internet merupakan orang-orang dalam dunia anonymous yang tidak mengharuskan pernyataan identitas asli dalam berinteraksi
- Berbagai macam fasilitas yang ditawarkan dan diberikan dalam internet memungkinkan seseorang untuk bertindak tidak etis seperti melakukan hal-hal yang tidak harus dilakukan.
Cyber
ethics berbeda dari cyber law
yang memiliki pengertian seperangkat hukum tertulis yang berlaku di dunia maya.
Cyber law di buat oleh negara untuk
menjamin warga negaranya, karena di anggap aktivitas di dunia maya yang telah
merugikan dan telah menyentuh kehidupan yang sebenarnya. Cyber ethics memunculkan peluang baru dalam bidang
pendidikan, bisnis, layanan pemerintahan dengan adanya kehadiran internet.
Sehingga memunculkan netiket/nettiquette
yaitu salah satu etika acuan dalam berkomunikasi menggunakan internet,berpedoman
pada IETF (the internet engineering task
force), yang menetapkan RFC (netiquette
guideliesdalam request for comments).
Netiquette atau netiket adalah etika dalam
menggunakan internet. Dikarenakan internet merupakan kumpulan komunitas
sehingga diperlukan aturan yang akan menjadi acuan orang-orang sebagai pengguna
internet, dimana aturan ini menyangkut batasan dan cara yang bijak dalam
memanfaatkan fasilitas internet.
Contoh Etika dalam Berinternet
(Netiket)
1. Netiket
pada One to One Communications
Yang dimaksud dengan One to One Communications adalah kondisi
dimana komunikasi terjadi antar individu (face
to face) dalam sebuah dialog. Sebagai contoh adalah komunikasi via electronic mail. Dan di bawah ini
merupakan beberapa hal netiket pada komunikasi dengan menggunakan email.
a. Jangan terlalu banyak
mengutip.
Jika harus mengutip pesan
seseorang dalam jawaban e-mail, usahakanlah
menghapus bagian-bagian yang tidak perlu, dan hanya menjawab bagian yang
relevan saja.
b. Perlakuan
e-mail secara pribadi
Jika seseorang mengirim
informasi atau gagasan kepada anda secara pribadi (private message), Anda tidak sebaiknya mengirim atau menjawabnya
kembali ke dalam forum umum, karena pada dasarnya e-mail adalah pesan pribadi.
c. Hati-hati dalam
penggunaan huruf kapital
penggunaan karakter huruf
sering dianalogikan dengan suasana hati si penulis. Huruf kapital mencerminkan
penulis yang sedang marah, emosi atau berteriak. Alangkah tidak menyenangkan
jika kita dihadapkan dengan lawan bicara yang penuh emosi. Pemakaian huruf
kapital ada baiknya digunakan untuk memberi penegasan maksud.
d. Jangan membicarakan orang lain
Jangan membicarakan orang
atau pihak lain dengan bahasa yang tidak etis, apalagi kejelekannya.
Berhati-hatilah terhadap apa yang akan di tulis. E-mail mempunyai fasilitas “Forward”, yang mengijinkan si
penerima untuk meneruskan pesan tersebut kepada orang lain.
e. Jangan menggunakan CC
Jika ingin mengirim e-mail ke
sejumlah orang (di mailing-list),
jangan cantumkan nama-nama pada kolom CC, jika kita melakukan hal tersebut
semua orang yang menerima e-mail kita bisa melihat alamat-alamat e-mail
orang lain selalu gunakan BCC (Bind
Carbon Copy), dengan cara ini setiap orang hanya bisa melihat alamat
e-mailnya sendiri. Karena pada umumnya
seseorang tidak suka jika alamat e-mailnya dibeberkan di depan umum.
2. Netiket pada one
to many communicatios
Konsep kumunikasi one
to many communications adalah bahwa satu orang bisa berkomunikasi kepada
beberapa orang sekaligus. Hal ini seperti pada mailing list atau netnews.
Etika berinternet (netiket) bagi pengguna mailing
list atau netnews antara lain
adalah sebagai berikut :
a. Baca terlebih dahulu mailing list atau netnews satu atau dua
bulan data diskusi, sebelum memutuskan untuk melakukan posting surat pertama
kali kepada mailing list tersebut.
Hal ini akan membantu kita untuk mengerti lingkungan mailing list yang akan kita masuki.
b. Tidak menyalahkan moderator
atau penturus sistem menyangkut perilaku yang dilakukan oleh anggota sistem
tersebut.
c. Berhati-hatilah dengan
kata-kata yang akan di tulis,karena kata-kata tersebut dapat di akses oleh
orang banyak dan akan di simpan dalam dalam waktu yang lama.
d. Jika dalam melakukan
komunikasi terjadi selisih paham atau perdebatan secara pribadi dengan peserta
lain,sebaiknya perdebatan dilanjutkan melalui jalur pribadi. Jika memang point perdebatan perlu dikonsumsi
publik, maka berikanlah ringkasan hasil perdebatan.
e. Tidak etis dan tidak
diperbolehkan mengirim teks yang berbau seksual dan rasialis, mengingat bahwa
anggota yang berada pada komunitas memiliki budaya, lifestyle serta keyakinan yang berbeda-beda.
Beberapa Contoh Kasus
Pelanggaran Cyber Ethic
- Kasus penghinaan
yang dilakukan oleh Rana dan Marsha kasus penghinaan
yang dilakukan oleh Rana dan marsha yang terjadi pada hari Rabu 17 Febuari
2010. Kedua gadis tersebut menjadi terkenal sejak mem-posting penghinaannya.Rana
menghina pengguna blackberry adalah anak "alay" atau anak
layangan.Sementara Marsha menjadi pembicaraan hangat di jejaring sosial
Twitter karena menghina sekolah lain. Gadis yang baru duduk dibangku SMA
melontarkan pernyataan bahwa sekolah swasta jauh lebih baik dibandingkan
dengan sekolah negeri.
- Kasus Prita
Mulyasari pada Mei 2009, terdapat kasus yang menimpa Prita Mulyasari, dia
mengeluhkan pelayanan sebuah rumah sakit melalui surat elektronik (e-mail)
yang dikirim ke beberapa orang temannya dengan mencantumkan nama-nama pada
baris CC (Carbon Copy) hingga
kemudian menyebar ke berbagai mailing
list di dunia maya.
- Kasus penipuan
jual beli secara online yang kini marak teradi. Menjual barang yang tidak
sesuai dengan yang diiklankan dan barang tidak di kirimkan padahal biaya
sudah di kirim/transfer.
Penutup
Sejatinya dengan kehadiran teknologi internet dan
informasi hanyalah bagian untuk menunjang keberhasilan interaksi manusianya.
Jika interaksi berlangsung baik dan tidak merugikan orang lain, saling
menjunjung tinggi etika, moral dan hukum, maka maka Cyber ethics akan menempati fungsi luhur manusia, sebagai alat
ketertiban dan ketenangan untuk pemberdayaan. Diharapakan dengan
pengenalan cyber ethics kita dapat
memahami, mentaati dan mengimplementasikannya yang pada akhirnya dapat
digunakan sebagai rambu-rambu atau pagar-pagar pembatas dalam berinteraksi
dalam dunia maya secara global.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar